Setiap penyakit atau efek yang ditimbulkannya harus dapat diukur frekuensinya, misalya kekambuhan atau kematian. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita dapat secara tepat memperkirakan jumlah populasi yang potensial untuk menderita penyakit. Sebagai contoh, jika kita ingin menghitung frekuensi suatu penyakit Ca. Serviks, maka tentu populasi yang harus dipertimbangkan hanyalah wanita.
Pernyataan frekuensi penyakit dalam epi demiologi dapat dilakukan dengan 2 cara:
·         Mempergunakan angka absolut/ mutlak (ukuran Mutlak), yaitu jumlah kejadian kesakitan yang sesungguhnya.
Contoh : jumlah penderita GO di Jakarta adalah 30.000 orang. Penggunaan peengukuran ini lebih banyak pada keperluan administrasi pencatatan.
·         Mempergunakan angka perbandingan (ukuran relative), yaitu dengan memproyeksikan angka absolute tersebut kepada populasi beresiko atau di antara group di dalam populasi beresiko.
Ukuran yang kedua lebih objektif dan membandingkan dua populasi atau 2 sub grup. Ukuran ini sering digunakan untuk keperluan analisis. Dilihat dari jenisnya, ukuran relative ini bisa dibagi 2, yaitu mortalitas (yang mengukur kejadian kematian), morbiditas (yang mengukur kejadian kesakitan)
Ada beberapa angka pebandingan/ ukuran relative yang banyak dalam epodemiologi yaitu : Rate, Ratio, Proportion.

0 komentar:

Post a Comment

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top