Setiap studi epidemiologi selalu melibatkan pekerjaan hitung-menghitung, dan pasti berkaitan dengan alat ukur, cara penghitungan dan hasil pengukuran yang selanjutnya disajikan dalambentuk ringkasan data.
Salah satu metode fundamental yang umumnya digunakan untuk meringkas data adalah distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan suatu tabel yang menggambarkan berapa banyak subyek yang masuk ke dalam satu kategori, seperti umur, suatu sosioekonomi, dan status penyakit.
Menghitung jumlah kasus suatu penyakit dalam populasi menjadi bagian penting dalam epidemiologi. Menghitung angka kejadian penyakit, baik dalam bentuk Rate, Ratio, Proporsi, Insidence, prevalensi, mutlak harus dilakukan untuk mengetahui seberapa besar permasalahan suatu penyakit dalam populasi dan potensi-potensi apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk penaggulangannya.
Menghitung angka kejadian suatu penyakit berdasarkan Umur, Jk, riwayat penyakit, dan variabel lainnya seperti pekerjaan, income, akan sangat bemabfaat untuk mendeteksi kelompom mana yang memiliki risiko paling tinggi dan faktor-faktor apa saja yang bertindak sebagai faktor risiko.
Pengukuran dan hal-hal yang dipertimbangkan
Pengukuran (measurement) adalah bagian penting dalam epidemiologi. Adapun aspek pengukuran adalah alat ukur/intrument pengukuran, cara pengukuran dan hasil pengukuran.
Dalam melakukan pengukuran ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan, antara lain:
  1. Ketepatan pengukuran(precision of measurement)
Meski secara ilmiah melakukan pengukuran pada subyek skala luas berpotensi untuk menjadikan random variation, cara- cara pengukuran yang tepat diharapkan dapat mengurangi ketidak tepatan pengukuran. Sebagai contoh mengukur tekanan darah menggunakan Sphgmomanometer air raksa. Hasil pengukuran umumnya berbeda jika dilakukan berulang terhadap seseorang, apalgi jika cara pengukurannya tidak standart (sambil duduk, berbaring atau berdiri). Oleh sebab itu harus ditetapkan metode standar yang reliable untuk menjamin agar hasil pengukuran valid.
  1. Pentingnya suatu pengukuran (importance)
Dalam hal ini pengukuran outcome harus memberi makna besar bagi suatu penelitian atau informasi. Sebagai contoh, mengukur outcome berupa kematian bukanlah hal yang dianjurkan oleh karena prinsip dari ilmu kedokteran adalah mencegah terjadinya kematian akibat penyakit. Dengan demikian entu diperlukan outcome antara, seperti misalnya tekana darah, kadar gula darah, kadar Hb, dll.
  1. Isu etika (ethical issues).
Tidak semua pengukuran dapat dibenarkan secara etika disamping pertimbangan keselamatan dan resiko, pertimbangan biaya juga tentu tidak dapat diabaikan.

  1. Sensitivitas
Cara pengukuran harus cukup sensitif untk mengukur outcome. Sebagai contoh ada[ah mengukur fungsi paru pada penderita saluran pernapasan bagian bawah akibat formaldehid. Pengukuran fungsi paru sendiri selain dapat dilakukan secara obyektif jga relatif murah dan ketepatannya dapat terjamin . yang menjadi masalah disini adalah bahwa efek dari formaldehid mungkin tidak bisa secara mudah karena biasanya tidak segera terjadi setelah Eksposuere.
Population At Risk
Dalam epidemiologi, bagian populasi yang memiliki risiko untuk terjadinya suatu penyakit disebut Population at risk atau sekumpulan individu yang belum/tidak menderita tetapi mempuyai risiko untuk menderita. Sebagai contoh, jika ingin mengetahui dampak penggunan kontrasepsi oral, maka yang menjadi population at risk misalnya  wanita usia subur yang telah menikan. Dengan demikian halnya juga dengan frekuensi kejadian efek samping pemberian imunisasi campak yang population of risk haruslah anak usia balita yang telah mendapatkan imunisasi campak.

0 komentar:

Post a Comment

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top