A.      Pengertian Sampah
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia.Pada prinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Tim Penulis PS, 2008).
Sedangkan menurut Kuncoro Sejati tahun 2009, Sampah ialah suatu bahan yang terbuang atau di buang; merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya (Sejati, K., 2009).

B.      Karakteristik Sampah Rumah Sakit
Karakteristik sampah, ditinjau dari kualifikasinya ada tiga macam, yaitu :
1)  Garbage. Yaitu sampah yang terdiri dari bahan – bahan organik yang mempunyai sifat lekas membusuk (Biodegradibility prosesnya cepat).  Sampah jenis ini lekas membusuk kira – kira dalam waktu sekitar 18 jam.  Yang termasuk dalam kategori sampah jenis ini antara lain : Sampah dapur.
2)      Rubbish. Yaitu sampah yang terdiri dari bahan – bahan organik atau anorganik yang tidak / tahan berubah sifatnya.  Contoh dari sampah ini adalah : sampah plastic, kaleng/logam, kertas, kaca.
3)      Ashes atau dust. Yaitu sampah – sampah sisa pembakaran dan dari bahan – bahan partikel kecil yang mempunyai sifat mudah berterbangan.
Sampah rumah sakit merupakan produk kegiatan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek pelayanan yang dilakukan antara lain Infeksi nosokomial. Sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dapat dibagi dalam dua kategori besar, yakni sampah non medis dan sampah medis. Untuk keperluan pengelolaannya tiap rumah sakit dapat menyusunnya sendiri di sesuaikan dengan kondisi setempat dan dengan maksud dan kemampuan pengelola.
Menurut  Depkes RI, 2007: 66, maka sampah rumah sakit dikelompokkan berdasarkan jenisnya sebagai berikut:
a. Sampah Basah NonMedis
Yang termasuk dalam sampah ini antara lain sisa makanan, daun-daunan, potongan sayur dan lain-lain. Sampah jenis ini banyak dihasilkan dari dapur, ruang tunggu dan ruang perawatan. Sampah basah dapat membusuk dan terurai denga cepat sehingga proses ini dapat menimbulkan bau.
b.      Sampah Kering NonMedis
Yang termasuk dalam sampah ini adalah kertas, karton, plastik, kain, pecahan kaca, dan lain-lain. Sampah kering ini ada yang dibakar sebagian juga tidak dibakar.
c.       Sampah Medis
Yang dimaksud sampah ini adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan medis baik untuk diagnosa maupun terapi kepada pasien. Sampah medis ini dapat dikelompokkan:
1.      Kelompok A   : Perban bekas, sisa lap/tissue, dan jaringan tubuh lainnya yang terkontaminasi serta sisa binatang percobaan.
2.      Kelompok B    : Spoit bekas, jarum suntik bekas, pecahan kaca dan lain-lain.
3.      Kelompok C    : Bahan atau sisa obat-obatan dan bahan kimia.
4.  Kelompok D  :  Tempat penampungan urine, tempat penampungan muntah, dan lain-lain yang dibuang.
c.       Sumber Sampah Rumah Sakit
1.   Ruang tunggu, sampah yang dihasilkan berupa sisa makanan, bekas pembungkus makanan / minuman, dan lain-lain.
2.   Ruang poliklinik, sampah yang dihasilkan berupa sisa kapas, jarum suntik, botol bekas obat, bekas pembalut dan lain-lain.
3.   Ruang operasi. sampah yang dihasilkan berupa kain kasa, spoit, pisau bedah, kapas, sisa tubuh bekas operasi, dan lain-lain.
4.      Ruang laboratorium, sampah yang dihasilkan berupa sisa bahan kimia, bekas sediaan, bekas kapas, dan lain-lain.
5. Ruang perawatan/pemulihan pasien, sampah yang dihasilkan berupa bekas pembungkus makanan/minuman, sisa makanan dan lain-lain.
6.      Ruang perkantoran, sampah yang dihasilkan berupa kertas, kardus, dan lain-lain.
7.      Ruang dapur, sampah yang dihasilkan berupa sisa makanan, sisa sayur-sayuran, sisa bungkusan.
8.  Halaman parkiran/taman, sampah yang dihasilkan berupa sisa pembungkus, daun kering, ranting pohon, dan lain-lain.
9.     Radiologi (kertas, sisa bahan kimia, dan lain-lain).
d.      Dampak Sampah Rumah Sakit
Menurut pakar kesehatan lingkungan Indonesia Haryoto Kusnoputranto (dalam Pua, A. G., 2012) berbagai jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah sakit berpotensi untuk menyebabkan gangguan dalam kehidupan dan kesehatan manusia antara lain :
a.    Gangguan kenyamanan yang seketika
Yaitu berupa rasa yang berasal dari sedimen, larutan beralkohol, dan lain-lain.
b.   Kerusakan harta benda
Disebabkan oleh garam-garam yang terlarut, air yang berlumpur dan lainya.
c.    Gangguan kerusakan tanaman dan binatang hidup
Disebabkan oleh nitrogen, fosfor, bahan kimia, dan lain-lain.
d.   Gangguan terhadap kesehatan manusia
Disebabkan oleh virus, bahan kimia, dan lain-lain.
e.    Gangguan terhadap genetik dan reproduksi manusia
Oleh karena itu sampah rumah sakit harus dikelola secara baik agar dapat mencegah atau mengurangi dampak negatif.
e.       Pengelolaan Sampah Rumah Sakit
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir (Sejati, K., 2009).
Pengelolaan sampah dapat diartikan sebagai suatu proses bagaimana sampah yang dihasilkan, ditampung, dikumpulkan, diangkut sampai dengan pembuangan pemusnahan akhir dengan menggunakan cara yang benar memperhatikan aspek kesehatan.
 a.       Tempat penampungan sampah nonmedis
Tempat sampah yang disediakan untuk pembuangan sampah non medis harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Bahannya tidak mudah terbakar
2.      Kedap air terutama untuk menampung sampah basah
3.  Mempunyai tutup, mudah dibersihkan, dan diangkat sampahya/dikosongkan dan mudan dibersihkan.

b.      Tempat penampungan sampah medis
Untuk sampah medis dapat dilakukan dengan cara :
1.  Perban bekas pakai, sisa lap, potongan tubuh dan benda-benda lain yang terkontaminasi harus dibersihkan dan disimpan pada tempat atau wadah bagian dalamnya dilapisi dengan kantong plastik beserta isinya harus diikat dan dikumpulkan pada tempat pengumpulan sampah medis.
2.  Semua bekas bagian tubuah manusia (potongan anggota tubuh) harus diletakkan pada kantong, bahan buangan atau atau wadah dibuang/dimusnahkan pada incenerator dalam proses pengangkutan harus dipisahkan dengan jenis bahan yang lain.

c.       Pengangkutan dan pengumpulan sampah rumah sakit
Pengangkutan sampah dimulai dari mengambil sampah dari tempat penampungan dari setiap ruangan di rumah sakit untuk kemudian dibawah dan dikumpulkan pada tempat-tempat pengumpulan untuk proses lebih lanjut. Alat yang digunakan untuk mengangkut sampah di rumah sakit perlu dipertimbangkan sebagai berikut: permukaan bagian dalamnya harus rata dan kedap air, mudah dibersihkan dan mudah di isi dan dikosongkan.
Setelah sampah terangkat dikumpulkan peda suatu tempat sebelum di masukkan di insinerator atau diangkat oleh dinas kebersihan kota.
Tempat pengumpulan sampah ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah
2.      Bebes terhadap tikus dan serangga
3.      Aman dari banjir
4.      Relatif jauh dari ruang perawatan, dapur dan rumah
5.      Tersedia fasilitas pencucian/pembersihan

d.      Pembuangan dan pemusnahan sampah.
Pembuangan dan pemusnahan sampah di rumah sakit dilakukan dengan 2 alternatif:
1.      Sampah medis terpisah pembuangannya dengan sampah non medis. Ini dimungkinkan jika pembuangan sampah dapat dilakukan dan dijamin pengangkutannya oleh dinas kebersihan kota, sehingga beban rumah sakit hanya memusnahkan sampah medis saja.
2.  Sampah nonmedis dimusnahkan bila rumah sakit memiliki unit pemusnahan yang kapasitasnya dapat menampung sejumlah sampah yang ditimbulkan dalam waktu tertentu.

0 komentar:

Post a Comment

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top