Air sebagai materi
esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan
sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat,
setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf
kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat
pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila
dimasak.
Bagi manusia kebutuhan
akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan
makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono,
1996). Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung
pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi,
dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi,
alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju
tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan
air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan
setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya
dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor
penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai
air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas
dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang
memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan
kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan,
atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding
sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta
pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air
yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering
ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di
atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan
manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan
air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar
manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi
Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia
sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian
terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang
akan dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).
Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air
yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
1.
Persyaratan Fisika Air
Air yang berkualitas
harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:
1.
Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh
disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak
kandungan koloid maka air semakin keruh.
2.
Tidak berwarna
Air untuk keperluan
rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan
lain yang berbahaya bagi kesehatan.
3.
Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa
dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan
air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun asam anorganik.
4.
Tidak berbau
Air yang baik memiliki
ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau
busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.
5.
Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk
atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada
saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan
mikro organisme.
6.
Tidak mengandung zat
padatan
Air minum mengandung zat
padatan yang terapung di dalam air.
2.
Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau
mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses
penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang
larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang
lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa
senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam
yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan
sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan
dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air.
Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida
dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi
kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan
penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l
dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil
magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi
Air yang mengandung
banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam
air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi
merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang
banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air
adalah 1,0 mg/l
4) Aluminium
Batas maksimal yang
terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu
0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak
apabila dikonsumsi.
5) Zat organik
Larutan zat organik yang
bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan
6) Sulfat
Kandungan sulfat yang
berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus
air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari
nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik
dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari
oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih
besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi
langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat
menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8) Chlorida
Dalam konsentrasi yang
layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+
dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn Batas
maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap
standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah
kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan
Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
3. Persyratan
mikrobiologis
Persyaratan
mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
1.
Tidak mengandung bakteri
patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan
lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
2.
Tidak mengandung bakteri
non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan
lain-lain. (Sujudi,1995)
1. COD (Chemical Oxygen
Demand)
COD yaitu suatu uji yang
menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan oksidan misalnya
kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air
(Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001
mengenai baku mutu air
minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD
melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.
2.
BOD (Biochemical Oxygen
Demand)
Adalah jumlah zat
terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah bahan – bahan
buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak menunjukkan
jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif
jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan
kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik
makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD
dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai
baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l.
Adanya penyebab penyakit
didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit
ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam air
yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kualitas air yang
digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari
berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air.
Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air, meliputi Most Probable
Number (MPN) dan angka
kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum,
air bersih, air badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan
angka kuman pada air PDAM.
Khusus untuk air minum,
disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan E. coli,
Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung
bakteri non-patogen, seperti Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno. 2002).
Bagi manusia air
minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit
dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama
penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit
yang dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun
harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas
maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut
terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar
tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum
(Depkes, 2002)
Ditinjau dari jumlah
atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih adalah
jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara
layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi
kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:
1.
Kebutuhan air untuk
minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
b. Kebutuhan air
untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter / orang
perhari.
c. Kebutuhan
air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.
d. Kebutuhan air
untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau
pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian
perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap
harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya
tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu
masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di
daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup
dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan
mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu
atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air
serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
Sumber air merupakan
salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih,
karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan
berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di
manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :
1. Air laut
Mempunyai sifat asin,
karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan
ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air
hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat
agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga
hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang
mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat
pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air
sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna
disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan
warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada
kedalaman tertentu di tengah-tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air
yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).
5. Mata air
Yaitu air tanah yang
keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh
musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.
Sistem penyediaan air
bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit
pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi,
yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2)
Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air
bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas
air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air
bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah salah satu
dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih
atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan
sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit
bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
Adapun beberapa sumber
air yang dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam
Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan desinfektan,
sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50. danau NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan < 50
NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke
beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)
SIMPULAN
Masalah air bersih merupakan hal
yang sangat penting bagi kehidupan manusiaa. Dimana setiap hari kita
membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Penggunaan
air yang bersih untuk kegiatan sehari-hari tentunya membuat manusia terhindar
dari penyakit. Sebagia besar tubuh manusia terdiri atas air, yang
berfungsi sebagai pelarut dan peyusun segala system tubuh manusia. Agar air
yang digunakan untuk kegiatan manusia tidak berdampak negative bagi manusia,
maka perlu diketahui persyaratan air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau
dari segi fisik, kimia dan biologis. Kualitas fisik ditinjau bau, rasa, dan
warna. Kualitas kimia dapat diteliti melalui pengamatan tentang kesadahan, pH,
kandungan ion dan sebagainya. Sedangkan ada aatu tidaknya mikroorganisme
penyebab penyakit pada air merupakan syarat biologi air bersih. Selain dari
segi kualitas, jumlah air juga harus memadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan
manusia. Air digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci, pertanan, perikanan
dan lain sebagainya. Masing-masing kegiatan tersebut memerlukan jumlah air yang
beragam. Sumber air yang ada di permukaan bumi dapat diolah menjadi air minum
dengan berbagai teknik yang telah berkembang, sehingga kebutukhan air minum
yang memenuhi persyaratan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dapat terpenuhi
bagiu seluruh lapisan masyarakat.
0 komentar:
Post a Comment
* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih