Pengertian
Pneumokoniosis adalah sekumpulan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu di dalam jaringan paru-paru.
Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Biasanya berupa debu mineral, tergantung dari jenis debu mineral yang ditimbun, nama penyakitnya pun berbeda-beda, tergantung dari derajat dan banyaknya debu yang ditimbun di dalam paru-paru.
Ketika bernafas, udara yang mengandung debu masuk ke dalam paru-paru, tidak semua debu dapat tertimbun di dalam jaringan paru-paru, karena tergantung dari besar kecilnya ukuran debu tersebut.
Debu-debu yang berukuran 5-10 mikron akan ditahan oleh jalan nafas bagian atas, sedangkan yang berukuran 3-5 mikron ditahan di bagian tengah jalan nafas.
Partikel-partikel yang berukuran 1-3 mikron akan ditempatkan langsung di permukaan jaringan dalam paru-paru.
Secara umum gejala-gejalanya antara lain batuk-batuk kering saat nafas, kelelahan umum, berat badan berkurang dan lain-lain.
Gambaran roentgen menunjukkan adanya kelainan dalam paru-paru, namun pemeriksaan ditempat kerja harus menunjukkan adanya debu yang diduga sebagai penyebab Pneumokoniasis.
Beberapa penyakit termasuk dalam Pneumokoniasis yang banyak dijumpai yaitu :
1.    SILIKOSIS
Silikosis adalah Pneumokoniasis yang disebabkan menghisap ( Inhalasi ) debu Silica bebas ( SiO2 ).Pekerja yang berisiko mengakibatkan penyakit ini antara lain menambang dan ekstrasi batu-batu keras, pekerja tehnik sipil dengan batu-batu keras, penghalusan dan pemolesan batu, pabrik keramik serta pekerja-pekerja yang menggunakan pasir sebagai amplas. Tergantung berat pada ringannya penyakit, Silicosis digolongkan menjadi tingkat ringan, sedang, dan berat.
Silikosis sederhana, ditandai dengan sesak nafas ( dysnoea ) ketika bekerja, mula-mula ringan kemudian bertambah berat, kadang-kadang disertai batuk kering atau tanpa dahak serta gangguan bekerja sedikit atau hampir tidak terganggu sama sekali.
Pada tingkat sedang selalu ditemui gangguan kemampuan untuk bekerja atau kemampuan bekerja yang sangat berkurang, sedangkan pada tingkat berat sesak nafas mengakibatkan cacat total atau tidak mampu melakukan pekerjaan sama sekali.Hal yang perlu diwaspadai para pekerja yang terpapar Silica memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit tubercolusis. Penyebab penyakit Tubercolusis adalah bakteri Myo Bacterium Tuberculosis.
Resiko ini meningkat sesuai dengan beratnya Silicosis, factor yang mempermudah penyebaran penyakit infeksi ini antara lain lingkungan kerja yang padat dengan tenaga kerja, gizi buruk, serta tingginya angka kesakitan penyebab Tuberkolusis di masyarakat.
Paparan terhadap 1-2 mg kuarsa / m3 dapat menyebabkan penyakit baru terdeteksi dalam 5-15 tahun.

Hubungan paparan kumulatif ( Penjumlahan Kadar di udara dan lamanya paparan ) serta lamanya debu di dalam paru-paru sampai saat ini belumjelas mekanisme Silika bebas menimbulkan Sislikosis, tetapi ada empat teori tentang mekanisme tersebut.
1.    Teori Mekanisme yang menganggap permukaan runcing debu-debu merangsang terjadinya penyakit.
2.    Teori Electromagnetic yang menduga bahwa gelombang-gelombang electromagnetic sebagai penyebab Fibrosis paru-paru.
3.    Teori Silikat yang menjelaskan bahwa SiO2 bereaksi dengan air dan jaringan paru-paru, sehingga terbentuk Silikat yang mengakibatkan kelainan paru-paru.
4.    Teori Immunologis, dalam hal ini tubuh mengadakan zat anti yang bereaksi di paru-paru dengan antigen yang berasal dari debu.

Kecepatan perkembangan penyakit ini biasanya lambat, perjalanan penyakit cenderung melambat setelah tidak terjadi paparan, tetapi gejala-gejala meningkat. Gagal jantung kanan dan infeksi pernafasan penyerta merupakan kejadian-kejadian terminal. Beberapa upaya pencegahan umumnya dilakukan untuk mengurangi penderita Silicosis, antara lain :
a.    Subsituasi, baik sekali jika dapat dilaksanakan misalnya dalam proses “ Sandblasting “ yaitu proses meratakan permukaan logam dengan debu pasir yang disemprotkan dengan tekanan tinggi diganti dengan bubuk alumina.
b.    Mengurangi kadar Silika bebas di dalam mangan, caranya dengan ventilasi umum dan local. Ventilasi umum antara lain dengan mengalirkan udara ke ruang kerja dengan membuka pintu dan jendela, cara ventilasi local atau pompa keluar setempat dimaksudkan untuk menghisap debu dari ruang kerja keluar.
c.    Dianjurkan cara-cara kerja yang memungkinkan berkurangnya debu udara, misalnya dengan pengeboran basah ( wet drilling ).
d.   Cara terakhir adalah perlindungan diri para pekerja dengan masker standar.
2.    Penyakit Asbestosis
Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh  debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama  adalah Magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya.
Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak  maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini.

0 komentar:

Post a Comment

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top