Kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah, termasuk masalah lingkungan, baik yang alamiah maupun yang buatan manusia, sosial budaya, perilaku, penduduk, genetika, dan sebagainya. Sampai akhir abad ini, teori tentang derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psychosociosomatic health well being yang masih relevan adalah teori menurut Hendrik L.Blum (1972).

Menurut H. L. Blum, derajat kesehatan masyarakat merupakan resultante dari 4 faktor, yaitu lingkungan; perilaku dihubungkan dengan ecological balance; keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya; serta health care service yang berupa program kesehatan yang bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari keempat faktor tersebut, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.

Masalah lingkungan pada teori Blum dapat dibagi menjadi 2, yaitu lingkungan alamiah dan lingkungan buatan manusia. Paradigma sehat berperan untuk menciptakan lingkungan buatan yang lebih baik, yang merupakan faktor yang berperan besar dalam menentukan derajat kesehatan.

Pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan program Departemen Kesehatan, yang memberi kontribusi besar terhadap derajat kesehatan meskipun masih di bawah faktor perilaku dan lingkungan. Program-program tersebut harus lebih ditajamkan. Faktor perilaku yang memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan derajat kesehatan justru belum diupayakan secara intensif. Perilaku yang bertentangan dengan norma kesehatan lebih diakibatkan oleh budaya masyarakat yang telah berakar selama berabad-abad. 
Pendidikan formal tidak banyak bermanfaat untuk mengubah perilaku masyarakat. 

Demikian juga program kesehatan yang bersifat sentralisasi. Masyarakat hanya akan berperan aktif jika penyebab perilaku digali secara mendalam melalui penelitian antropologi kesehatan atau etnografi. Perilaku sering dianggap sebagai masalah nonkesehatan meskipun terbukti kontribusinya terhadap kesehatan sangat besar. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diperlukan upaya-upaya untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak mendukung derajat kesehatan.

Perilaku masyarakat di setiap daerah berbeda. Oleh sebab itu, perlu dilakukan program mengubah perilaku yang bersifat lokal spesifik atau desentralisasi. Gema Prima atau gerakan mengubah perilaku yang bersifat lokal spesifik secara serentak, menyeluruh, berkesinambungan, dan penajaman prioritas program Depkes, sangat diperlukan untuk mencapai visi "Indonesia Sehat 2010".

0 komentar:

Post a Comment

* Berkomentarlah yang Sopan sesuai dengan Judul isi Postingan.
* Komentar secepatnya direspon jika admin tidak sibuk. Terima Kasih

 
Top